Harga Cabai Merah di Brebes Turun Drastis, Petani: Kami Butuh Pemerintah Hadir

BREBES, Brebesinfo.com – Petani cabai merah di Kabupaten Brebes menghadapi situasi sulit. Sejak usai Lebaran 2025, harga cabai merah di tingkat petani terus mengalami penurunan drastis.

Saat ini, harga cabai merah hanya dibanderol Rp5.000 hingga Rp6.000 per kilogram di tingkat petani. Padahal, biaya produksi yang dikeluarkan para petani jauh lebih tinggi dari harga jual tersebut.

Damanuri, petani cabai dari Desa Kecipir, Kecamatan Losari, mengatakan bahwa anjloknya harga cabai sangat merugikan para petani. Ia menyebut modal untuk mengelola satu petak lahan bisa mencapai belasan juta rupiah.

“Sekarang harga cabai cuma Rp5.000 sampai Rp6.000 per kilogram. Sementara modal yang saya keluarkan untuk seprapat lahan bisa sampai Rp12 juta,” ujarnya, Selasa (29/4/2025).

Menurut Damanuri, biaya terbesar berasal dari pembelian pupuk, pestisida, dan upah tenaga kerja. Jika harga tetap rendah, ia khawatir petani tidak bisa melanjutkan produksi untuk musim berikutnya.

Ia menambahkan, penurunan harga ini mulai terjadi sejak Lebaran lalu dan terus berlanjut hingga saat ini, meski sedang berlangsung panen raya cabai merah di wilayahnya.

“Kami petani berharap pemerintah bisa hadir dan membantu. Jangan hanya saat harga naik saja diperhatikan, tapi saat kami rugi seperti sekarang pun harus ada solusi,” tuturnya.

Keluhan serupa disampaikan Tajli (47), petani lain dari desa yang sama. Menurutnya, banyak petani yang saat ini pasrah karena tidak ada opsi selain menjual hasil panen meski dengan harga yang sangat murah.

“Kami hanya bisa pasrah. Tapi tetap berharap pemerintah bisa menstabilkan harga agar kami tidak selalu rugi,” ungkap Tajli.

Sementara itu, Kabid Perdagangan Dinkopumdag Brebes, Agung Tirto Kumara, mengatakan bahwa harga cabai merah di pasar masih berada di kisaran Rp25.000 hingga Rp30.000 per kilogram.

“Penurunan harga di tingkat petani memang terjadi setelah Lebaran, tapi di pasar harga tetap tinggi. Ini masalah umum yang kerap terjadi saat panen raya,” kata Agung saat dikonfirmasi.

Agung menyebut pihaknya akan terus memantau harga serta menjembatani antara petani dan distributor agar selisih harga tidak terlalu jauh dan petani bisa mendapatkan keuntungan yang layak.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *