Goa Korawa di Brebes Ramai Dikunjungi Saat Liburan, Daya Tarik Alam Sejuk dan Cerita Mistis

BREBES, Brebesinfo.com – Goa Korawa di Desa Tambakserang, Kecamatan Bantarkawung, Brebes, Jawa Tengah, belakangan ramai dikunjungi warga, terutama saat akhir pekan dan hari libur. Goa alami yang terbentuk dari tumpukan batu besar ini menyuguhkan udara sejuk, suasana tenang, serta dikelilingi hutan pinus yang rindang.

Sejak perbaikan jalan penghubung Bantarkawung–Tambakserang rampung awal tahun ini, akses menuju lokasi semakin mudah. Hal ini mendorong lonjakan jumlah wisatawan lokal yang ingin menikmati alam sekaligus nuansa mistis yang masih kental terasa.

ini”Tempatnya adem, cocok buat ngisi liburan bareng keluarga. Sekarang jalannya mulus, jadi lebih gampang ke sini,” kata Tika, warga Tonjong yang datang bersama anak dan suaminya. Mingu (25/5/2025)

Goa Korawa bukan hanya memanjakan mata, tapi juga menyimpan cerita turun-temurun yang menarik. Kepala Desa Tambakserang, Usep Asikin, menyebut asal-usul goa ini terkait tokoh pewayangan dari kisah Mahabharata.

“Dari cerita orang-orang tua dulu, Kurawa pernah duduk di aliran Sungai Ciraja. Saat itu tubuhnya tertutup batu-batu besar, lalu ditendangnya hingga batu-batu itu bergulir dan jatuh ke perbukitan. Tumpukan batu itulah yang sekarang dikenal sebagai Goa Korawa,” jelas Usep.

Tak hanya kisah pewayangan, Goa Korawa juga dipercaya sebagai tempat terjadinya perjanjian spiritual antara tokoh Islam, Syeikh Subakir dari Mesir, dengan Eyang Semar Badranaya. Perjanjian itu diyakini membuka jalan bagi penyebaran Islam di tanah Jawa dengan syarat tetap menjaga budaya lokal, nilai gotong royong, dan kearifan masyarakat.

“Cerita itu masih dipercaya warga sini sampai sekarang. Karena itu, kami menjaga tempat ini tidak hanya sebagai objek wisata alam, tapi juga situs budaya dan spiritual,” tambah Usep.

Pemerintah Desa bersama Pokdarwis Pila Petra tengah menyiapkan peluncuran resmi Goa Korawa sebagai destinasi wisata lokal. Mereka juga menggandeng Perhutani Bantarkawung dalam pengelolaan kawasan hutan di sekitar goa.

“Kami harap pengunjung tidak sembarangan saat masuk goa. Harus didampingi petugas, dan dilarang mengambil batu atau benda apa pun dari dalam. Katanya bisa bikin gila kalau nekat ambil,” imbuh Usep, mengingatkan mitos yang dipercaya warga sekitar.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Brebes, Drs. Eko Supriyanto, turut memberikan apresiasi terhadap upaya warga dan Pemdes Tambakserang dalam merawat serta mengembangkan potensi wisata tersebut.

“Saya sangat mendukung. Goa Korawa ini unik, punya nilai sejarah dan mistis yang kuat. Tidak banyak tempat seperti ini,” kata Eko saat dikonfirmasi.

Eko yang juga pernah menjabat sebagai Camat Bantarkawung mengaku tahu persis bahwa wilayah tersebut menyimpan banyak potensi wisata alam yang belum tergarap maksimal. Kini, dengan akses jalan yang bagus, Eko optimistis jumlah pengunjung akan terus meningkat.

“Harapannya Pokdarwis bisa terus mengembangkan Goa Korawa secara bertahap, dan yang terpenting menjaga kelestariannya, baik dari sisi budaya maupun spiritualnya,” sambungnya.

Sementara itu, Bowo (43), warga Bumiayu, mengaku datang karena penasaran setelah melihat unggahan teman-temannya di media sosial.

“Tempatnya beda. Ada nuansa mistis, tapi bikin penasaran. Aku suka tempat yang masih alami dan ada cerita-ceritanya kayak gini,” ucap Bowo.Dengan perpaduan antara keindahan alam, nilai budaya, dan legenda mistis yang melekat kuat di tengah masyarakat, Goa Korawa menjadi pilihan menarik untuk berlibur, sekaligus mengenal sisi lain dari warisan lokal Brebes.(*)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *