Kemenkes Batasi Iklan Makanan Tinggi Gula dan Lemak, Cegah Obesitas Anak yang Makin Meningkat

JAKARTA, Brebesinfo.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mulai membatasi iklan makanan dan minuman yang mengandung tinggi gula, garam, dan lemak. Langkah ini dilakukan untuk mencegah anak-anak mengalami kegemukan dan obesitas.

Kebijakan ini dijalankan bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan beberapa kementerian serta lembaga lainnya.

Menurut Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, pembatasan ini penting karena banyak anak terpengaruh oleh iklan makanan tidak sehat, terutama dari media digital seperti YouTube atau media sosial.

“Anak-anak sekarang mudah melihat iklan makanan lewat internet. Kita ingin mereka tidak terjebak memilih makanan yang tidak baik untuk kesehatan,” kata Nadia dalam sebuah webinar, Kamis (10/7/2025).

Nadia menyebutkan, berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, sebanyak 11,9 persen anak usia 5 sampai 12 tahun mengalami kegemukan, dan 7,8 persen mengalami obesitas.

Obesitas bisa menyebabkan berbagai penyakit, seperti jantung, stroke, diabetes, hingga gangguan hormon dan kesuburan.

“Kalau ingin menjadi negara maju di tahun 2045, kita butuh generasi yang sehat. Jangan sampai masa depan anak-anak rusak karena penyakit yang sebenarnya bisa dicegah,” jelasnya.

Kemenkes juga sedang menjalankan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi anak-anak dan remaja. Program ini bertujuan untuk mengetahui lebih awal apakah anak mengalami kegemukan atau obesitas.

“Saya yakin hasil dari CKG nanti bisa jadi lebih tinggi. Maka penting untuk bertindak cepat,” tambahnya.

Nadia menjelaskan bahwa mencegah obesitas sebenarnya tidak sulit. Cukup dengan mengurangi makanan manis dan berlemak, rajin bergerak, serta rutin berolahraga.

Selain dengan Komdigi, Kemenkes juga bekerja sama dengan BPOM untuk memastikan label makanan mudah dimengerti masyarakat. Pemerintah juga menjajaki pemberlakuan cukai untuk makanan tidak sehat bersama Kementerian Keuangan.

Di bidang pendidikan, Kemenkes bekerja sama dengan Kemendikdasmen agar siswa diberi pemahaman tentang pentingnya makan sehat dan aktif bergerak.

“Lewat program makan gratis, kami berharap makanan yang disajikan di sekolah lebih sehat dan bergizi untuk anak-anak,” tutup Nadia.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed