Petani Brebes Tersenyum, Irigasi Baru Diresmikan KASAD, Rizki Nurohman Beri Apresiasi

BREBES, Brebesinfo.com – Rasa syukur dan kegembiraan terpancar dari wajah para petani di Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes. Setelah bertahun-tahun bergantung pada hujan dan irigasi seadanya, mereka kini bisa bernapas lega. Irigasi pertanian baru yang dibangun di Dukuh Mayana, Desa Legok, akhirnya resmi mengalirkan air ke sawah-sawah mereka.

Proyek strategis ini diresmikan langsung oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak pada Selasa (5/8/2025), disaksikan ratusan warga serta pejabat daerah. Peresmian tersebut menjadi tonggak penting dalam upaya memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah selatan Brebes.

Anggota DPRD Brebes dari Komisi IV, Rizki Nurohman, menyambut baik proyek tersebut. Ia menyebut sistem irigasi ini sebagai bentuk kehadiran negara dalam mendukung kesejahteraan petani.

“Kesejahteraan petani akan meningkat dan program ketahanan pangan akan terwujud, khususnya di Bantarkawung Brebes,” ujar Rizki Nurohman di sela-sela kegiatan.

Sistem irigasi yang dibangun menggunakan teknologi distribusi air modern. Air dari mata air utama dialirkan ke bak transit melalui pipa PVC berdiameter 6 inci.

Selanjutnya, air disalurkan ke tiga wilayah utama Bojongneros, Mayana, dan Legok menggunakan pipa HDP 4 inci, dan kemudian dibagi lagi ke lahan-lahan pertanian warga melalui jaringan pipa HDP 2 inci.

Adapun cakupan pengairan meliputi 90 hektare sawah di Dukuh Bojongneros, 46 hektare di Dukuh Mayana, dan 30 hektare di Dukuh Legok. Total lahan yang kini terairi mencapai sekitar 136 hektare, dan sistem distribusinya telah dipastikan berjalan efektif.

Bagi para petani, ini menjadi babak baru dalam sejarah pertanian lokal. Mereka tidak lagi bergantung sepenuhnya pada cuaca. Dengan pasokan air yang terjamin, peluang panen lebih dari sekali dalam setahun terbuka lebar.

“Alhamdulillah sekarang sawah saya sudah dapat air lancar. Semoga hasil panen juga ikut meningkat,” kata Sumarno, petani asal Dukuh Mayana.

Pemerintah daerah bersama TNI AD dan Kementerian Pertanian berharap proyek ini bisa menjadi percontohan nasional dalam pengelolaan irigasi pedesaan. Selain meningkatkan produksi pangan, proyek ini juga memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan di tingkat desa.

Dengan hadirnya irigasi ini, warga berharap dukungan terhadap sektor pertanian terus berlanjut. Petani tidak lagi sekadar bertahan hidup, tapi mampu tumbuh dan sejahtera di tanah sendiri. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *