BREBES, Brebesinfo.com – Realisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Brebes masih jauh dari target. Dari 170 dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang direncanakan, baru 13 dapur yang sudah beroperasi. Sementara 30 dapur lainnya masih menunggu proses verifikasi.
Kondisi ini menjadi perhatian serius karena Brebes merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk terbesar di Jawa Tengah.
Pj Sekda Brebes, Dr. Tahroni MPd, mengatakan MBG tidak hanya memberikan makanan bergizi bagi pelajar, ibu hamil, menyusui, lansia, dan kelompok rentan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Setiap dapur mempekerjakan sekitar 50 orang, terdiri dari tiga tenaga ahli dari Badan Gizi Nasional dan 47 dari mitra SPPG. Jika target 170 dapur tercapai, ribuan lapangan kerja baru akan terbuka,” kata Tahroni saat membuka Rapat Koordinasi MBG di Brebes.
Tahroni menambahkan, program ini dapat memacu pertumbuhan UMKM di sektor pertanian, peternakan, dan distribusi pangan. Permintaan bahan baku seperti telur, ayam, dan sayuran akan meningkat, memberi peluang besar bagi petani dan peternak lokal.
“Satu dapur bisa menghasilkan omzet hingga Rp120 juta per bulan. Ini peluang besar bagi masyarakat dan pengusaha,” ujarnya.
Untuk mempercepat pelaksanaan, Pemkab Brebes membentuk Satgas Percepatan MBG yang melibatkan pemerintah, pengusaha, dan tokoh masyarakat. Targetnya, minimal 50 dapur siap beroperasi dalam waktu dekat.
Selain mengandalkan APBD, Pemkab juga membuka peluang kemitraan dengan pihak swasta dan yayasan. Harapannya, program ini dapat berjalan jangka panjang dan diatur dalam peraturan daerah.
Data Food Security Review Indonesia mencatat, penerima manfaat MBG di Brebes diperkirakan mencapai 638 ribu jiwa. Rinciannya, 462 ribu anak usia sekolah dan 176 ribu ibu hamil, menyusui, serta balita.
“Untuk melayani mereka dibutuhkan 155 dapur dengan kapasitas 3.000 orang per hari. Anggaran yang diperlukan sekitar Rp155 miliar dan akan menyerap 7.285 tenaga kerja lokal,” jelas Antoni Sihombing dari FSR Indonesia.
Program ini juga diharapkan menjaga ekonomi lokal dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Brebes yang kini berada di kisaran Rp622 miliar per tahun.
Rakor tersebut dihadiri Forkopimda Brebes, Koordinator Wilayah BIN, Badan Gizi Nasional, dan para kepala OPD.(*)