BREBES – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melakukan monitoring terhadap program uji coba pemberian makanan bergizi gratis di SDN Banjaranyar 01, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Selasa (19/11/2024). Program ini diluncurkan sejak 9 November lalu dan bertujuan untuk meningkatkan gizi serta semangat anak-anak sekolah.
Pj Bupati Brebes, Ir Djoko Gunawan MT, mengatakan program ini menjangkau 12 sekolah dengan total 1.932 siswa. Monitoring dilakukan untuk memastikan pelaksanaan berjalan lancar hingga 25 hari masa uji coba.”Anak-anak terlihat antusias. Bahkan ada siswa yang sebelumnya jarang masuk sekolah kini lebih semangat karena program ini. Menu makanan terus divariasikan agar mereka lebih menyukainya,” ujar Djoko.
Ia berharap program ini tak hanya meningkatkan gizi anak-anak, tetapi juga memberikan edukasi kepada orang tua terkait pentingnya menu bergizi. “Harapannya, mereka bisa menerapkan pola makan empat sehat lima sempurna di rumah,” tambahnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Uswatun Hasanah, menilai program ini menjadi langkah edukasi gizi sejak dini. Menurutnya, pengalaman langsung seperti ini lebih efektif dibanding sekadar teori. “Tadi kami tanya anak-anak soal sarapan mereka, ada yang menyebut nasi goreng. Ketika ditanya gizinya kurang apa, mereka sudah bisa menjawab,” kata Uswatun.
Ia juga menekankan pentingnya memanfaatkan bahan makanan bergizi yang tersedia di sekitar tanpa harus mahal. Selain itu, program ini diharapkan menjadi pemicu agar anak-anak tidak lagi absen sekolah dengan alasan ekonomi.
Uswatun memuji kreativitas guru dalam memberikan motivasi. “Ada guru yang memberikan bintang kepada siswa yang makannya paling cepat habis dan tidak menyisakan makanan. Ini mendorong mereka untuk lebih menghargai makanan,” jelasnya.
Meski demikian, ada beberapa catatan yang perlu diperbaiki, seperti imbauan kepada orang tua untuk memastikan anak-anak membawa sendok sendiri demi kebersihan. Ia juga mengingatkan pentingnya membawa tumbler agar ramah lingkungan.”Program ini memberikan banyak manfaat, tidak hanya bagi anak-anak tetapi juga membuka peluang usaha katering lokal. Tentunya, ini tetap dalam pengawasan dinas kesehatan,” pungkasnya.
Program ini menjadi salah satu langkah nyata Pemprov Jateng dalam mendukung pendidikan sekaligus kesehatan generasi muda. Monitoring akan terus dilakukan agar program berjalan optimal dan berkelanjutan.(IG)