BREBES, Brebesinfo.com – Sebuah rumah di Dukuh Pesanggrahan, Desa Kretek, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, roboh pada Jumat (7/3/2025) sekitar pukul 04.00 WIB.
Hujan deras yang mengguyur sejak Kamis malam membuat bangunan tidak mampu bertahan. Akibatnya, dua warga mengalami luka-luka, sementara sembilan jiwa dari dua keluarga terpaksa mengungsi ke rumah saudara.
Rumah milik Torik yang berukuran 5×7 meter mengalami kerusakan parah di bagian tembok dan atap. Saat kejadian, anak Torik, Isna, tertimpa material bangunan dan segera dilarikan ke Puskesmas Paguyangan.
Tidak hanya itu, reruntuhan juga mengenai rumah Wasis yang berada di bawahnya, menyebabkan atapnya ambrol dan melukai Wasis di bagian kepala.
Tim BPBD Kabupaten Brebes langsung menuju lokasi begitu menerima laporan dari warga.
“Begitu kami mendapat laporan, tim langsung turun ke lapangan untuk mengevakuasi korban dan mengamankan barang-barang yang masih bisa diselamatkan. Kami juga berkoordinasi dengan PLN untuk memutus aliran listrik agar tidak membahayakan warga,” kata Budi Sujatmiko, Koordinator BPBD Wilayah Brebes Selatan, Jumat (7/3/2025).
Sebagai langkah darurat, BPBD menyalurkan bantuan berupa dua paket BNPB dan satu terpal untuk menutup atap rumah yang rusak. Tim juga membongkar bagian bangunan yang masih berisiko roboh agar tidak membahayakan warga sekitar. Proses pembersihan puing-puing terus dilakukan bersama relawan dan warga setempat.
Budi menjelaskan bahwa kondisi rumah yang sudah tua menjadi salah satu penyebab utama robohnya bangunan.
“Curah hujan yang tinggi memang menjadi pemicu, tetapi kondisi bangunan yang sudah rapuh memperparah dampaknya. Kami mengimbau masyarakat untuk lebih waspada, terutama bagi yang tinggal di rumah tidak layak huni,” jelasnya.
Relawan dari berbagai organisasi turut membantu proses evakuasi dan pembersihan puing-puing bangunan. Warga setempat juga bergotong royong agar lingkungan tetap aman. BPBD terus memantau situasi untuk mencegah dampak lebih lanjut, terutama jika hujan deras kembali terjadi.
“Kami mengimbau warga yang rumahnya sudah tidak layak huni agar segera melapor ke pemerintah desa atau BPBD. Jangan menunggu sampai terjadi musibah, karena keselamatan warga adalah yang utama,” tutup Budi.(*)