Surga Kue Tradisional Jakarta, Intip Ramainya Pasar Kue Subuh Senen

JAKARTA, Brebesinfo.com – Bagi pecinta jajanan tradisional, Pasar Kue Subuh Senen di Jakarta Pusat wajib masuk daftar kunjungan. Terletak di kawasan Pasar Senen Blok III, pasar ini dikenal sebagai pusat penjualan kue basah dan roti dengan harga terjangkau serta pilihan yang melimpah.

Pasar ini sudah melegenda di kalangan pemburu kue dan pedagang eceran. Setiap harinya, terutama di waktu subuh, ratusan pembeli datang silih berganti memburu jajanan untuk sarapan, acara hajatan, atau untuk dijual kembali.

Aneka Kue Tradisional Dijual dari Subuh

Berjalan menyusuri lorong-lorong Pasar Kue Subuh Senen, mata dimanjakan oleh deretan kue tradisional seperti lemper, kue lapis, klepon, onde-onde, risol, pastel, hingga jajanan kekinian seperti donat dan bolu kukus. Tak ketinggalan kue kering khas Lebaran seperti nastar dan lidah kucing.

Harga jajanan di pasar ini sangat bersahabat. Gorengan dibanderol mulai Rp 1.000 per buah, sementara kue basah dan bolu dijual antara Rp 2.000 hingga Rp 5.000. Dengan pilihan yang beragam dan harga ramah di kantong, tak heran pasar ini selalu ramai pembeli setiap harinya.

Beroperasi Sejak Pagi Buta

Pasar Kue Subuh Senen mulai buka sejak pukul 04.00 WIB dan beroperasi hingga sore hari, sekitar pukul 19.00 WIB. Namun, waktu paling ramai adalah antara pukul 04.00 hingga 08.00 WIB, ketika para pembeli berburu kue-kue segar sebelum stok habis.

Berlokasi di area Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat, pasar ini mudah dijangkau baik dengan kendaraan umum maupun pribadi. Bagi yang ingin belanja dalam jumlah besar, datang lebih pagi sangat disarankan agar mendapat pilihan kue terbaik.

Pasar yang Menghidupi Banyak Pedagang

Pasar ini bukan sekadar pusat jajanan, tapi juga menjadi penggerak ekonomi mikro bagi ratusan pedagang. Salah satunya Aswin, penjual bolu yang bisa meraup omzet hingga belasan juta rupiah per hari hanya dari kue bolu seharga Rp 5.000-an per potong.

Sebagian besar pedagang di sini merupakan produsen rumahan yang membawa langsung dagangan mereka ke pasar. Selain pembeli individu, mereka juga memasok ke warung-warung kecil dan reseller yang menjual ulang di lokasi berbeda.

Suasana Pasar yang Hidup dan Ramai

Atmosfer pasar terasa hidup sejak subuh. Lalu lalang pembeli, aroma kue yang baru matang, hingga obrolan khas pedagang menjadi warna tersendiri. Aktivitas yang padat ini menjadi daya tarik tersendiri, terlebih bagi pecinta kuliner lokal.

Pasar ini juga cocok untuk pembelian dalam jumlah besar, seperti untuk hajatan, pengajian, atau kebutuhan usaha kecil. Banyak pelanggan yang memborong puluhan bahkan ratusan kue untuk dijual kembali di tempat mereka masing-masing.

Pelanggan Setia dari Berbagai Kalangan

Tak hanya warga sekitar, pembeli Pasar Kue Subuh Senen datang dari berbagai penjuru Jakarta, bahkan dari luar kota. Banyak di antaranya adalah pelaku usaha mikro, pemilik warung kopi, hingga pemesan pribadi untuk konsumsi keluarga.

Fitri (34), warga Bogor, mengaku rutin datang ke pasar ini seminggu sekali. “Kalau mau cari jajanan lengkap dan murah ya ke sini. Sekalian buat jual lagi juga. Untungnya lumayan, pembeli suka karena kuenya enak dan fresh,” ujarnya.

Eksistensi yang Terjaga di Tengah Zaman Modern

Di tengah menjamurnya toko roti modern, Pasar Kue Subuh tetap punya tempat di hati banyak orang. Konsistensinya dalam menyediakan kue-kue tradisional dengan rasa otentik menjadi daya tarik utama.

Kini, bahkan generasi muda mulai melirik pasar ini sebagai sumber produk untuk dijual online. Banyak dari mereka yang memasarkan kue-kue tradisional ini lewat media sosial dan aplikasi digital, memperluas jangkauan pasar secara signifikan.

Tradisi Kuliner yang Perlu Dijaga

Lebih dari sekadar tempat jual beli, Pasar Kue Subuh Senen adalah bagian dari identitas budaya kuliner Indonesia. Kehadirannya menghidupkan kembali kenangan masa kecil dan menjaga eksistensi resep-resep warisan leluhur.

Untuk itu, perlu dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, agar pasar tradisional seperti ini tetap lestari. Selain memberdayakan UMKM, pasar ini juga menjadi wajah dari kekayaan rasa Nusantara yang tak lekang oleh zaman.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *