Warga Winduaji Ultimatum 1 Bulan! Jika Underpass Patuguran Tak Diperlebar, Siap Demo Hadang Kereta

BREBES, Brebesinfo.co – Masyarakat Desa Winduaji, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, memberikan ultimatum kepada pihak perkeretaapian untuk segera merealisasikan pelebaran underpass Patuguran. Jika dalam satu bulan tidak ada progres nyata, warga mengancam akan turun ke rel dan menghadang kereta.

Ancaman ini disampaikan langsung oleh Kepala Desa Winduaji saat tinjauan lapangan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian melalui Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Semarang, Selasa (20/5/2025). Tinjauan dilakukan sebagai respons atas permohonan pelebaran yang sudah tiga kali diajukan warga lewat surat resmi.

“Underpass itu sekarang sangat sempit, rawan banjir dan kecelakaan. Mobil besar, apalagi pemadam kebakaran, tidak bisa lewat. Kalau tidak ada tindakan, kami akan turun langsung ke rel,” tegas Kepala Desa Winduaji, Karman.

Dalam kegiatan itu, hadir pula Asisten II Sekda Brebes Ana Dwi Rahayuning Rizki, perwakilan dari PT KAI Daop 5 Purwokerto, Manajer Pengamanan Daop 5 Kolonel Laut (T) Sandhy Rodeman Aipassa, serta perwakilan Dishub, DPU, dan Bapenda Brebes.

Sempat terjadi ketegangan saat Karman bersuara lantang dalam forum terbuka. Ia mempertanyakan komitmen PT KAI yang dianggap lamban merespons permintaan warga. Adu argumen pun terjadi antara Karman dan pihak keamanan Daop 5, namun segera diredam oleh perwakilan pemerintah daerah.

“Kami bukan cari ribut, tapi ini soal keselamatan warga. Jangan sampai ada korban dulu baru bergerak,” ujar Karman yang disambut anggukan warga yang hadir.

Pihak Balai Teknik Perkeretaapian mencatat sejumlah data dan berjanji akan membahasnya dalam rapat teknis lanjutan. Koordinasi lintas instansi dinilai penting untuk menentukan skema pelebaran yang memungkinkan, mengingat area sekitar jalur kereta yang terbatas.

“Kami terima aspirasi ini dan akan sampaikan ke pusat. Prinsipnya, kami terbuka untuk diskusi teknis agar bisa ditemukan solusi terbaik,” ucap Riska Sasanti dari Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Semarang.

Sebelumnya, warga sempat merencanakan aksi demonstrasi besar-besaran dengan menghadang kereta api pada Rabu (21/5/2025), namun aksi tersebut ditunda setelah ada tindak lanjut dari pemerintah dan PT KAI yang datang ke lokasi.

“Kami beri waktu satu bulan. Kalau tidak ada kejelasan, saya yang akan pimpin warganya demo langsung di rel,” ancam Karman yang tampak kesal tapi tetap mengedepankan jalur komunikasi.

Underpass Patuguran kini menjadi akses penting penghubung Kabupaten Brebes, Banyumas, dan Cilacap. Warga berharap pemerintah pusat bisa segera memberikan kepastian agar proyek pelebaran bisa masuk dalam prioritas anggaran.

Kondisi underpass yang sempit, rawan banjir, dan memiliki tikungan tajam dianggap sudah tak layak untuk dilalui kendaraan besar. Warga mendesak agar pemerintah tidak menutup mata dan segera bertindak sebelum jatuh korban.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *