Tanah Bergerak di Brebes, Dinperwaskim Tunggu Kajian Geologi untuk Relokasi

BREBES, Brebesinfo.com – Tanah bergerak yang melanda Dukuh Siroyom, Desa Mlayang, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes pada Kamis (23/1/2025) dan Selasa (4/2/2025) menyebabkan kerusakan serius.

Pergerakan tanah tersebut menyebabkan 86 rumah warga terdampak, dengan 12 rumah rusak berat, 14 rumah rusak sedang, dan 60 rumah lainnya terancam. Selain rumah, jalan kabupaten ruas Manggis-Mlayang sepanjang 100 meter juga mengalami kerusakan parah.

Kepala Desa Mlayang, Abdul Khafid, menyampaikan bahwa pergerakan tanah yang terjadi memang cukup signifikan dan merusak.

“Kami sudah beberapa kali mengingatkan warga untuk waspada. Namun, kejadian yang terakhir membuat banyak rumah rusak, dan jalan pun terancam amblas,” kata Abdul Khafid, Selasa (4/2/2025).

Pemerintah desa, bersama dengan Pemerintah Kecamatan Sirampog, memutuskan untuk melakukan relokasi. Warga yang terdampak akan dipindahkan ke lokasi yang lebih aman, yaitu di Dukuh Kampungbaru RT 02 RW 04. Relokasi ini diharapkan bisa segera dilakukan untuk menjamin keselamatan warga.

Selain itu, jalan kabupaten yang rusak parah juga akan dipindahkan ke jalur yang lebih aman. Jalan kabupaten ruas Manggis-Mlayang yang selebar 3 meter dan panjang 100 meter mengalami kerusakan yang cukup parah. Perbaikan jalan juga menjadi prioritas utama agar akses warga tidak terhambat.

Pemerintah setempat, bersama dinas terkait, kini sedang menunggu hasil kajian dari Badan Geologi Provinsi. Kajian teknis ini sangat penting untuk menentukan langkah yang akan diambil dalam penanganan bencana tanah bergerak ini.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Dinperwaskim) Brebes, Dani Asmoro, menjelaskan bahwa kajian ini akan menjadi dasar keputusan terkait relokasi dan perbaikan infrastruktur.

“Setelah hasil kajian keluar, kami akan segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Keputusan ini akan mempertimbangkan keselamatan dan kenyamanan warga,” jelas Dani Asmoro.

Di tengah bencana ini, BPBD Brebes juga bergerak cepat untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak. Koordinator BPBD Wilayah Selatan, Budi Sujatmiko, menyatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan bantuan logistik, seperti sembako, air bersih, dan barang kebutuhan lainnya. Bantuan ini disalurkan langsung ke lokasi bencana untuk membantu warga yang harus mengungsi.

Meskipun sebagian warga telah dievakuasi, beberapa lainnya masih memilih bertahan di rumah mereka. “Kami masih khawatir tanah akan bergerak lagi, tapi kami berharap relokasi bisa segera dilakukan,” ujar salah satu warga yang rumahnya rusak.

Pemerintah desa dan kecamatan terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan bahwa proses evakuasi dan relokasi berjalan dengan lancar. Mereka berharap warga bisa segera dipindahkan ke tempat yang lebih aman, sehingga mengurangi risiko bencana lebih lanjut.

Sementara itu, Camat Sirampog, perwakilan Dinas Pekerjaan Umum (PU), serta aparat TNI-Polri juga turut hadir dalam pertemuan koordinasi penanganan bencana. Semua pihak berkomitmen untuk membantu mempercepat penanganan dan memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Warga Desa Mlayang yang terdampak tanah bergerak berharap agar proses relokasi bisa berlangsung cepat dan bantuan terus mengalir. Mereka juga berharap agar pemerintah dapat memberikan solusi jangka panjang untuk menghindari bencana serupa di masa mendatang.

Pemerintah daerah, bersama dengan Badan Geologi Provinsi, akan terus memantau perkembangan situasi ini. Kajian geologi yang mendalam diharapkan dapat memberikan solusi terbaik, serta langkah-langkah mitigasi yang tepat untuk mencegah kerusakan lebih lanjut di daerah rawan tanah bergerak ini.(*)

Related Posts

Berita Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *