Penyebab Batuk Malam Hari yang Mengganggu Tidur dan Cara Mengatasinya

Brebesinfo.com – Batuk yang muncul di malam hari bisa sangat mengganggu kenyamanan dan kualitas tidur. Kondisi ini sering dianggap sepele, padahal bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang serius.

Batuk malam hari umumnya bukan penyakit, melainkan gejala dari kondisi medis lain. Untuk bisa mengatasinya dengan tepat, penting untuk memahami apa saja kemungkinan penyebabnya. Berikut penjelasan beberapa penyebab batuk malam hari seperti dilansir dari Halodoc:

1. Asma

Asma adalah penyakit kronis yang menyerang saluran pernapasan. Penyakit ini menyebabkan penyempitan dan peradangan, sehingga penderitanya sering mengalami sesak napas, napas berbunyi (mengi), hingga batuk.

Salah satu gejala asma yang kerap muncul di malam hari adalah batuk kering yang berulang. Ini biasanya diperburuk oleh udara dingin, debu, atau aktivitas alergi lainnya saat malam hari.

Batuk akibat asma sering kali tidak membaik dengan obat batuk biasa. Pengobatan memerlukan inhaler atau obat dari dokter yang mengandung kortikosteroid untuk mengontrol peradangan saluran napas.

2. GERD (Asam Lambung Naik)

GERD atau gastroesophageal reflux disease adalah kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan. Hal ini bisa menyebabkan rasa terbakar di dada (heartburn) hingga iritasi tenggorokan yang memicu batuk.

Pada malam hari, posisi tidur yang horizontal mempermudah asam lambung naik, sehingga gejala GERD sering muncul pada waktu tersebut. Selain batuk, penderita juga bisa merasa mual, mulut terasa pahit, dan sering bersendawa.

Mengatasi GERD membutuhkan perubahan gaya hidup, seperti menghindari makan terlalu malam, tidak berbaring setelah makan, serta konsumsi obat penetral asam lambung sesuai anjuran dokter.

3. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

ISPA adalah infeksi yang menyerang hidung, tenggorokan, atau paru-paru. Setelah infeksi sembuh, saluran napas sering kali masih sensitif, sehingga batuk bisa terus berlanjut, terutama di malam hari.

Batuk sisa infeksi biasanya tidak disertai gejala lain, namun bisa berlangsung selama beberapa minggu. Ini dikenal sebagai batuk pascainfeksi dan sering membuat tidur terganggu.

Untuk meredakannya, penderita bisa minum cukup air, menghindari udara dingin, dan menggunakan obat batuk yang sesuai. Jika batuk tidak kunjung sembuh dalam 3 minggu, pemeriksaan medis dianjurkan.

4. Postnasal Drip

Postnasal drip terjadi saat lendir dari hidung atau sinus mengalir ke bagian belakang tenggorokan. Kondisi ini bisa menimbulkan sensasi gatal, suara serak, dan batuk terus-menerus.

Biasanya postnasal drip disebabkan oleh pilek, alergi, atau infeksi sinus. Di malam hari, ketika posisi tubuh berbaring, lendir lebih mudah mengalir ke tenggorokan dan memicu refleks batuk.

Pengobatan bisa berupa obat antihistamin, semprotan hidung saline, atau terapi uap. Jika terjadi terus-menerus, penting untuk mencari tahu penyebab alerginya dan menghindarinya.

5. Gagal Jantung

Gagal jantung adalah kondisi ketika jantung tidak mampu memompa darah dengan baik. Cairan bisa menumpuk di paru-paru dan menyebabkan batuk kronis, terutama ketika berbaring saat tidur malam.

Batuk akibat gagal jantung biasanya disertai gejala lain, seperti sesak napas, detak jantung tidak teratur, kelelahan, dan pembengkakan di kaki atau pergelangan kaki. Kondisi ini memerlukan penanganan serius.

Pengobatan gagal jantung harus diawasi oleh dokter, termasuk penggunaan obat diuretik, pembatasan asupan garam, dan perubahan pola hidup sehat untuk mengurangi beban kerja jantung.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika batuk malam hari disertai gejala berat seperti batuk berdarah, demam tinggi, sesak napas, nyeri dada, atau penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

Waspadai juga jika batuk berlangsung lebih dari tiga minggu atau semakin memburuk di malam hari. Pemeriksaan medis dapat membantu menegakkan diagnosis dan memberikan penanganan yang sesuai.

Batuk malam hari bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari asma, GERD, hingga kondisi serius seperti gagal jantung. Penting untuk mengenali gejala yang menyertai dan tidak ragu berkonsultasi ke dokter jika batuk mengganggu aktivitas dan tidur sehari-hari.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *