JAKARTA, Brebesinfo.com – Anggota Komisi I DPR RI, Tubagus Hasanuddin, menegaskan bahwa praktik suap di pintu imigrasi Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah kejahatan serius. Menurutnya, tindakan ini tidak hanya memalukan tetapi juga membahayakan keamanan negara.
“Imigrasi adalah gerbang terdepan perbatasan negara kita dengan negara lain. Fungsinya untuk menyaring orang-orang yang masuk agar tidak memiliki masalah hukum atau mengancam keamanan negara,” ujar Tubagus, dilansir dari laman RRI, Sabtu (1/2/2025).
Kasus suap di bandara yang melibatkan petugas imigrasi ini mencoreng nama baik Indonesia di mata dunia. Ia menekankan bahwa ini bukan sekadar pelanggaran hukum biasa, tetapi ancaman serius terhadap keamanan nasional.
“Ini bukan kejahatan biasa, tapi kejahatan terhadap keamanan negara,” tegasnya.
Tubagus meminta agar aparat penegak hukum mengusut kasus ini hingga tuntas. Menurutnya, jika ada petugas imigrasi yang terbukti menerima suap, maka harus dipecat dan diproses hukum.
“Pemerintah harus segera mengusut dugaan tindak pidana suap ini dengan sejelas-jelasnya,” katanya.
Sementara itu, Kedutaan Besar Tiongkok mengungkapkan bahwa mereka telah menangani 44 kasus pemerasan di bandara Indonesia sepanjang tahun 2024.
Menurut Kedubes Tiongkok, angka ini kemungkinan jauh lebih kecil dari jumlah kasus yang sebenarnya. Banyak warga negara mereka yang tidak melapor karena alasan kesibukan atau takut mendapat perlakuan buruk di bandara.
Fenomena ini menambah panjang daftar permasalahan imigrasi di Indonesia. Jika dibiarkan, bisa berdampak buruk pada citra Indonesia sebagai negara tujuan wisata dan investasi.
Pemerintah didesak untuk segera mengambil langkah tegas agar praktik suap di bandara tidak terus berulang. Tanpa tindakan nyata, dikhawatirkan masalah ini akan semakin meluas.
Publik menunggu tindakan konkret dari pemerintah dan aparat penegak hukum. Jika tidak ada penanganan serius, kepercayaan masyarakat terhadap institusi imigrasi bisa semakin luntur.
Apakah kasus ini akan benar-benar dituntaskan atau hanya berakhir sebagai skandal sesaat? Semua kini bergantung pada langkah pemerintah selanjutnya.(*)