Setelah Libur Panjang, Ini Cara Deteksi Dini Penyakit dari Pola Makan Lebaran

BREBES, Brebesinfo.com – Momen Lebaran selalu dinanti-nanti oleh banyak orang. Selain menjadi waktu untuk bersilaturahmi dan berkumpul bersama keluarga, Lebaran juga identik dengan sajian kuliner yang menggugah selera. Mulai dari opor ayam, rendang, sambal goreng ati, kue kering, hingga berbagai minuman manis tersaji di hampir setiap rumah.

Namun, di balik kegembiraan dan kenikmatan itu, tanpa disadari pola makan saat Lebaran cenderung tidak terkontrol. Asupan gula, lemak, dan purin yang tinggi selama beberapa hari dapat memengaruhi kesehatan tubuh secara signifikan. Hal ini diperparah dengan aktivitas fisik yang cenderung berkurang saat libur panjang, terutama ketika banyak waktu dihabiskan untuk duduk, berkendara, atau sekadar bersantai di rumah.

Untuk itu, penting bagi setiap orang untuk melakukan deteksi dini terhadap potensi gangguan kesehatan setelah libur Lebaran. Dengan mengetahui kondisi tubuh lebih awal, kita bisa segera mengambil langkah pencegahan maupun penanganan yang tepat. Berikut adalah beberapa jenis pemeriksaan kesehatan yang sebaiknya dilakukan setelah liburan usai.

Cek Gula Darah: Waspadai Risiko Diabetes

Selama Lebaran, konsumsi makanan dan minuman manis meningkat drastis. Berbagai jenis kue kering, kolak, teh manis, dan sirup menjadi sajian yang umum ditemui. Tanpa disadari, asupan gula berlebih ini bisa menyebabkan lonjakan kadar gula dalam darah.

Jika tidak diperiksa dan ditangani, gula darah tinggi bisa menjadi awal dari penyakit diabetes tipe 2. Penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi serius seperti gangguan ginjal, kerusakan saraf, hingga masalah penglihatan. Oleh karena itu, setelah libur Lebaran, sebaiknya lakukan cek gula darah untuk mengetahui apakah kadar gula dalam tubuh masih berada dalam batas normal.

Cek Kolesterol: Jaga Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah

Kolesterol tinggi menjadi masalah umum yang muncul setelah liburan panjang, termasuk saat Lebaran. Makanan bersantan, gorengan, daging merah, dan makanan berlemak lainnya dapat memicu peningkatan kadar kolesterol dalam darah.

Kolesterol jahat (LDL) yang menumpuk di pembuluh darah bisa menyebabkan penyumbatan arteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung serta stroke. Apalagi jika kamu memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau hipertensi, penting untuk lebih waspada.

Melakukan cek kolesterol secara rutin membantu mendeteksi adanya lonjakan kadar lemak dalam darah. Bila ditemukan kadar kolesterol tinggi, dokter bisa merekomendasikan pola makan rendah lemak, peningkatan aktivitas fisik, atau bahkan pemberian obat penurun kolesterol. Jangan tunggu hingga muncul gejala berat seperti nyeri dada atau sesak napas, karena sering kali kolesterol tinggi tidak menunjukkan gejala apa pun.

Cek Asam Urat: Hindari Nyeri Sendi Mendadak

Hidangan khas Lebaran seperti daging kambing, jeroan, seafood, dan kacang-kacangan merupakan sumber purin tinggi yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Jika tidak diimbangi dengan asupan air putih yang cukup dan gaya hidup aktif, kadar asam urat bisa naik drastis.

Asam urat tinggi bisa memicu serangan gout, yaitu kondisi ketika sendi tiba-tiba terasa sangat nyeri, bengkak, dan panas, terutama di bagian kaki. Rasa sakit ini bisa mengganggu aktivitas harian dan memerlukan pengobatan khusus. Pemeriksaan asam urat dapat membantu kamu mengetahui apakah kadar purin dalam tubuh sudah melebihi batas normal, sehingga dapat segera diatasi sebelum menimbulkan gejala.

Langkah Pemulihan dan Pencegahan

Setelah mendapatkan hasil pemeriksaan, penting untuk segera menyesuaikan gaya hidup. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang, memperbanyak minum air putih, rutin berolahraga, dan tidur cukup adalah langkah-langkah sederhana namun sangat efektif untuk menjaga kesehatan pasca-Lebaran.

Selain itu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi jika merasa ada keluhan atau hasil pemeriksaan menunjukkan angka yang tidak normal. Semakin cepat ditangani, semakin besar peluang untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Kesimpulan

Liburan Lebaran memang menyenangkan, namun kita tetap harus bijak dalam menjaga pola makan dan kesehatan tubuh. Pemeriksaan kesehatan pasca-libur bukan hanya sekadar formalitas, tapi merupakan investasi jangka panjang untuk hidup yang lebih sehat. Jangan abaikan sinyal-sinyal tubuh, dan jadikan cek kesehatan sebagai bagian dari rutinitas setelah Lebaran.(*)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *